Selasa, 10 April 2012

Menghadapi Penderitaan

Ayub adalah orang yang paling kaya sekaligus paling malang. Dia adalah konglomerat pada zamannya yang patut mendapat iba dari setiap orang. Bagaimana tidak, dari seorang yang kaya raya mendadak menjadi miskin dan tidak mempunyai apa-apa. Kalau dia menerima penderitaan dengan cara perlahan dan kurun waktu yang lama, mungkin tidak terlalu berat. Tetapi apa yang dia alami sungguh amatlah berat sebab dalam waktu singkat dia menerima segala kehinaan.

Suatu hari saya menerima email dari seorang kawan yang mengatakan bahwa dia kecewa dengan pengkhotbah tamu yang berkhobah pada hari Natal di gerejanya, sebab si penginjil tersebut selalu mengatakan bahwa kekayaan adalah parameter untuk mengetahui seorang diberkati ataukah tidak. Sementara dia sendiri hidupnya masih pas-pasan, bahkan cenderung penuh dengan penderitaan.
Saya katakan bahwa hidupnya masih baik, lalu bagaimana dengan Ayub yang jatuh miskin dalam waktu singkat? Padahal dia hidup dalam kesalehan, jujur, dan menjauhi kejahatan. Pendek kata, kalau ada orang yang paling layak diberkati, pastilah Ayub. Tetapi kita lihat tragedi menimpa hidupnya. Seluruh hartanya lenyap dalam sekejap dan anak-anaknya tewas. Ditambah lagi istrinya yang mencemoohnya.

Memang kita tahu bahwa setan berada di balik penderitaan Ayub. Tetapi satu hal harus dicamkan bahwa penderitaan dapat menimpa siapa saja, orang jahat maupun orang benar. Kalau begitu untuk apa kita menjadi anak Allah yang saleh?
Camkanlah bahwa orang kaya juga penuh penderitaan. Meskipun kita tahu bahwa jenis penderitaannya tentunya berlainan dengan orang miskin. Kalau tidak demikian tentunya kita tidak akan mendengarkan adanya orang kaya yang menelan obat penenang sampai berlebihan dan mengakibatkan kematian.

Bersyukurlah Anda yang mempunyai Yesus, sebab kita tahu bahwa Dia adalah Sahabat sejati kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita. Saat kita lemah, Dia datang sebagai penguat kita. Saat kita tidak berdaya, dia datang untuk mengangkat kita. Saat sedih, Dia datang sebagai penghibur kita. Anda tidak akan kecewa dengan Dia.
sumber : http://bethanygraha.org/iix/index.php?option=com_content&view=article&id=540%3Amenghadapi-penderitaan&catid=50%3Adevotional&Itemid=126&lang=in

Tidak ada komentar:

Posting Komentar